ijtimalang.com, MALANG — Terus melandainya angka kasus terpapar covid 19 disejumlah wilayah. Membuat animo masyarakat untuk melakukan vaksin menurun. Hal ini membuat Badan Intelejen Negara Daerah Jawa Timur, terus berinovasi guna menggenjot peningkatan pencapaian program vaksinasi booster.
Dengan menggandeng sejumlah puskesmas di seluruh wilayah jangkauannya. Binda Jatim, menjalin kerjasama, salah satunya dengan Puskesmas Kendalsari untuk terus melayani vaksinasi bagi masyarakat.
Kendati kini peminatnya tak sebanyak menjelang mudik Lebaran lalu, terpantau dalam pelaksanaan vaksinasi Booster di Puskesmas Kendalsari Kec. Lowokwaru Kota Malang pada jumat (17/06) nampak masyarakat masih cukup banyak yang datang. Untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga, sesuai instruksi pemerintah. Guna peningkatan antibodi pada masyarakat terhadap virus covid 19 yang pandeminya masih belum dinyatakan berakhir ini.
“Kita masih punya stok vaksin Astra Zeneca dan Pfizer di Puskesmas Kendalsari untuk booster. Kami juga melayani masyarakat bila ada yang mau vaksin dosis 1 atau 2”, kata Drg. Satindri Setyo Palupi, Kepala Puskesmas Kendalsari.
Hingga selesainya vaksinasi ini terpantau sekitar 200 orang lebih telah tervaksinasi booster.
Kapten Amri Syaifudin, S.Sos selaku Perwakilan dari Binda Jatim dalam program Percepatan Vaksinasi ini menyampaikan himbauan agar masyarakat yang belum menerima vaksin dosis lengkap agar segera mendatangi layanan vaksinasi di faskes yang tersedia. Tak hanya itu, Binda Jatim juga membuka peluang kerjasama pelaksanaan vaksinasi secara terbuka, tidak hanya instansi atau lembaga namun juga organisasi atau komunitas masyarakat.
“Silahkan saja yang bersedia bekerjasama dengan kami, nanti kita laksanakan sama-sama vaksinasinya. Karena selain di Puskesmas Kendalsari, kita juga laksanakan program ini di Puskesmas Janti dan Arjowinangun serta beberapa Faskes diantaranya RS Bhirawa Bhakti dan Klinik Rawat Jalan Rampal”, tuturnya.
Saat ditanya animo masyarakat yang menurun untuk vaksinasi booster, Kepala Puskesmas Kendalsari menyampaikan beberapa faktor antara lain adanya kelonggaran penggunaan masker bagi masyarakat yang ada diluar ruangan, anggapan bahwa pandemi sudah berakhir termasuk juga faktor minat masyarakat terhadap jenis vaksin.
“Rata-rata masyarakat pasti tanya apa jenis vaksinnya dan Pfizer adalah vaksin paling favorit”,pungkasnya.