IJTIMALANG.COM — Perjuangan petani untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan perolehan hasil yang maksimal. Nampaknya masih harus terus diperjuangkan. Pasalnya, kini harga pupuk masih kerap terus mengalami kenaikan harga, sementara harga dari hasil pertanian malah anjlok atau mengalami penurunan nilai jual.
Kondisi seperti inilah yang kini tengah dirasakan oleh petani sayur di wilayah Kota Batu yang notabene menjadi basis penghasil sayuran di wilayah Malang Raya, bahkan juga memasok kebutuhan sayur di wilayah lain.
“Sudah satu bulan ini, harga jenis sayur mayur anjlok, mulai dari jenis sayur andewi,seledri, sawi daging, tomat dan sayuran lainya,” Ungkap Dedi iswanto salah satu petani.
Berbagai jenis sayur yang biasanya memiliki nilai okenomis tinggi, kini mengalami penurunan harga. Seperti harga sayuran Andewi yang biasanya dihargai Rp 4000 perkilo Saat ini hanya laku Rp 800 rupiah saja perkilonya. Begitu pula dengan jenis sayuran lainya, sawi daging hanya laku Rp 600 perkilo, seledri Rp 2000, tomat dikisaran harga Rp 900 perkilo.
Kini para petani yang merupakan garda terdepan di bidang pangan ini, berharap kepada pemerintah agar mampu membuat regulasi yang baik. Khususnya dalam menetapkan harga standar sayuran, sehingga petani tidak selalu di rugikan oleh para tengkulak yang selama ini yang menentukan harga dari tingkat petani. (Saiful Akbar)