IJTIMALANG.COM – Seorang Penumpang angkutan umum yang merupakan siswi di salah satu sekolah SMK di Kota Malang menjadi korban eksibisionis saat menaiki angkutan kota (angkot). Pelajar berinisial C (16) merekam aksi seorang pria yang duduk di hadapannya di dalam angkot jurusan Gadang Landungsari (GL).
Video yang direkam pelajar itu diunggah oleh akun instagram @mlginfo. Terlihat dalam video berdurasi 8 detik yang beredar di media sosial itu tampak seorang pria menggunakan kemeja biru, bertopi hijau, membawa tas hitam tengah duduk di belakang sopir.
Sang pria ini tampak tangan kanannya memegangi tas yang ditaruh di pahanya, sedangkan tangan kiri memegang bagian alat kelaminnya. Memang di video sepanjang 8 detik itu tak merekam aksi eksibisionis yang dilakukan, tetapi penumpang lain berinisial C (16) mengaku melihat dengan jelas sang pria mengeluarkan alat kelaminnya.
Pengakuan C, kejadian eksibisionis itu dialaminya pada Rabu (7/9/2022) lalu sekitar pukul 15.00 WIB ketika pulang dari sekolah. Saat naik angkot tersebut, siswi tersebut diperlihatkan tindakan dari seorang pria yang tiba-tiba mengeluarkan alat kelamin dari celana dan dimainkan di hadapannya.
“Waktu saya naik angkot GL sudah ada bapak itu. Saat itu suasana di angkot kebanyakan pelajar perempuan. Aku pura-pura enggak ngelihat bapak itu dan ngevideo. Bapak itu ngelihatin aku dari atas sampai bawah, aku ketakutan dan gemetar,” kata C pada unggahan story instagram pribadinya.
Menurut C, aksi eksibisionis ini dilakukan pria itu saat angkot tengah berjalan melintasi kawasan Comboran. Seketika, ia berinisiatif merekam aksi tersebut dengan smartphone miliknya. Tetapi pria ini mengetahui dan langsung memasukkan alat kelaminnya ke celana.
Lantas, dia pun memutuskan untuk turun di kawasan sekitar Puskesmas Janti. Kemudian sebelum turun, dia mengancam ke pria tersebut akan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
“Saya trauma mas, kemarin (8/9/2022) saja saya tidak naik angkot ke sekolah, tapi saya mencoba memberanikan diri lagi untuk naik angkot,” kata C melalui pesan singkat di instagram pribadinya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Handi Priyanto mendorong agar korban berani melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Supaya kejadian serupa tak terulang kembali. Ia menyebut, peristiwa itu bisa saja di luar kendali sopir karena memang sedang fokus mengemudi, sehingga sopir pun tak bisa disalahkan.
Meski begitu, dia akan menindaklanjuti peristiwa tersebut melalui koordinator masing-masing sopir angkot untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang dari semua sisi. Termasuk soal keamanan dan kenyamanan bagi penumpang.
“Kalau ada kejadian seperti itu atau yang berbahaya lainnya, penumpang bisa juga sampaikan ke Dishub melalui nomor pengaduan yang sudah kita pasang di kaca-kaca angkot. Sehingga bisa segera kita tindaklanjuti secara cepat dan tepat,” tukasnya.(Yona Arianto)