IJTIMALANG.COM – Muhaimin Iskandar, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan apresiasi terhadap keputusan kader PKB yang juga sebagai ketua DPRD kabupaten Lumajang Anang Akhmad Syaifuddin yang mundur setelah tidak hafal Pancasila.
“Saya menghormati, menghargai apresiasi, rasa tanggung jawab akhirnya mengundurkan diri. Tapi namanya manusia itu kadang-kadang kepeleset, lupa itu biasa. Tapi sebagai seorang yang ksatria saya hormati saudara Anang Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, yang gagah dan sigap, yakin dia menjadi bagian dari NKRI, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika,” tuturnya.
Secara pribadi ia sudah mengetahui langkah pengunduran diri Anang yang juga kader PKB buntut tidak hafal Pancasila. Namun surat pengunduran diri Anang Akhmad dari jabatan ketua DPRD kabupaten Lumajang belum ia terima, Anang akan menuju Jakarta dan bertemu dengannya kemungkinan hari ini, Kamis (15/9/22)
“Sedang kita bahas dan kita tunggu pengunduran dirinya, suratnya belum sampai. Dia mau datang ke Jakarta, besok (Kamis ini ),” ucap Muhaimin Iskandar saat ditemui wartawan di acara Penutupan Ospek Maba Universitas Islam Malang (Unisma), pada Rabu (14/9/2022) kemarin.
Menurut Cak Imin, mundurnya Anang Akhmad dari jabatan Ketua DPRD Kabupaten Lumajang justru membuktikan kader-kader PKB memiliki tanggung jawab luar biasa dalam pengamalan Pancasila. Apalagi sosok Anang juga merupakan Ketua DPC PKB Kabupaten Lumajang periode 2021-2026.
“Anang ingin membuktikan ketua PKB Lumajang ingin membuktikan pancasila yang diyakini oleh PKB ini mutlak sehingga dia harus bertanggungjawab untuk mundur. Tapi itu gentle sekali, luar biasa,” tuturnya.
Sebelumnya Ketua DPRD kabupaten Lumajang, Anang Akhmad menyatakan mundur setelah video tidak hafal Pancasila nya viral di berbagai media sosial. Dalam video itu, terekam saat Anang memimpin pembacaan Pancasila, tidak hafal sila keempat Pancasila viral di media sosial.
Salah satu yang mengunggah kejadian itu adalah akun Instagram @info.okutimur. Momen ini terjadi saat Anang menghadiri acara bersama Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI).(Yona Arianto)