IJTIMALANG.COM – Bagi anda penikmat jenis kuliner rujak manis atau yang akrab dengan sebutan rujak legi, cobalah olahan rujak pak jek. Selain dengan bumbu yang melimpah dan potongan buah yang besar, dijamin akan memuaskan lidah anda.
Bertempat di jalan raya langsep Kota Malang. Rujak pak Jek ini berada di kawasan pujasera Guyub Rukun, jalan Raya Langsep Kota Malang. Seperti biasa, rujak pak Jek tak pernah sepi dari pelanggan yang mengantre sejak siang.
Dengan porsi dan bumbu yang melimpah. Rujak manis pak jek ini memang dikenal dengan bumbunya yang berbeda dari rujak manis pada umumnya. Taburan bawang putih yang melimpah, membuat bumbu rujak semakin menggoda lidah.
Tak hanya itu, taburan bawang goreng yang melimpah, membuat rasa rujak semakin gurih dan sedap, saat dinikmati bersama keluarga atau teman –teman. Sehari hari pak jek atau rasianto yang merupakan pemilik dagangan rujak pak jek ditemani oleh sang istri dan satu orang anaknya.
Menurut istri owner rujak legi ‘pak jek’ yang bernama Sulis mengatakan jika dalam meracik bumbu, rasianto memiliki teknik yang berbeda. Ia meracik dua kali bumbu yang akan disajikan.
Proses pertama, bumbu kacang yang diberi cairan gula merah dan bawang goreng, kemudian diaduk secara merata. Setelah tercampur rata, rasianto kembali menambahkan taburan bawang goreng dan gula merah, sebelum disajikan. Dalam sehari rujak pak jek ini menghabiskan 15 kilogram kacang dan 15 kilogram bawang putih.
“Orang-orang itu sukanya ya dengan bumbunya yang banyak, bawangnya banyak, itu yang menjadi khas rujak pak jek ini,” kata sulis istri pak jek.
Tak hanya itu, rujak ini juga dikenal dengan porsinya yang jumbo dengan potongan buah yang besar dan segar. Buah yang digunakan pun beragam. Ada delapan jenis buah yang disajikan mulai pepaya, melon, bengkuang, jambu hingga nanas.
“Macam buahnya ada 8 macam, itu satu porsi,” tambah sulis.
dalam dua hari, penjual menghabiskan buah sebanyak satu mobil pick up. Jika anda datang di hari jumat, sabtu atau minggu, bisa dipastikan anda akan melihat antrian panjang di warung rujak legi pak jek ini. Bahkan pemilik harus memberikan nomor antrian untuk bisa mendapat pelayanan.
“Jumat, Sabtu sama Minggu itu mesti ramai, kita sampai harus memberi nomor antrian biar tidka rebutan,” kata sulis.
Awalnya rujak pak jek ini dijual keliling, dan mangkal di pinggir jalan. Namun, lantaran sering digusur oleh satpol pp, penjual akhirnya mencari tempat untuk berjualan tetap. Tiga tahun terakhir ini, rujak pak jek berada di pujasera guyub rukun ini.
Porsi besar dan bumbu melimpah, memang membuat rujak pak jek ini semakin asyik dinikmati bersama pasangan maupun handai tolan. Salah satu pelanggan lama rujak pak jek ini adalah fery. Pemuda asli malang ini sudah menjadi pelanggan rujak pak jek sejak masih duduk di bangku sma. Meski saat ini sudah bekerja di luar kota, ia tak lupa menyempatkan mampir di rujak pak jek ini saat pulang ke kota malang.
“Langganan sudah mulai sejak sma, dulu harganya masih 8000, dan jualnya ndak disini, masih di pinggir jalan dekat dengan pom bensin tanjung,” kata ferry yang datang dengan kawannya.
Senada dengan ferry, ulfa pelanggan yang juga telah lama menikmati rujak pak jek ini mengaku ketagihan dengan bumbu yang disajikan. Taburan bawang goreng yang melimpah, menjadi ciri khas rujak pak jek yang tak terlupakan.
“Sudah lama tau rujak ini, yang membedakan ya itu taburan bawang gorengnya yang ndak umum,” kata ulfa yang makan bersama dengan kawan-kawannya.
Dalam sehari, pak jek menjual lebih dari 150 porsi rujak manis. Untuk menikmati seporsi rujak manis, cukup merogoh kocek Rp 22.000 saja.