IJTIMALANG.COM – Bantahan muncul, atas narasi pemberitaan dan klaim dari pasangan calon Bupati Malang Gunawan HS – Umar Usman, terkait dinobatkannya pasangan ini sebagai Pejuang Santri oleh keluarga besar Pondok Pesantren Sidogiri.
Reaksi keras ini muncul dari keluarga besar Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur, yang di klaim memberikan dukungan pada Paslon GUS dalam narasi tersebut. Bahkan, pihak Ponpes Sidogiri pun mengaku tidak memberi dukungan Politik pada Paslon bernomor urut 2 ini.
Seperti yang diungkapkan oleh Kurdi, juru bicara Ponpes Sidogiri bahwa munculnya narasi tersebut. Dinilai merupakan fitnah yang tidak sesuai dengan fakta yang ada.
“Kyai Fuad tidak pernah ngomong begitu. Bahwa untuk menugaskan Gunawan dan anu (dokter Umar-red) untuk jadi apa apa itu tidak ada. Kamu sudah membuat fitnah ke Romo Kyai. Kami alumninya tidak terima,” tegas Kurdi, Juru Bicara Santri Ponpes Sidogiri Pasuruan, Selasa (29/10/2024) malam di Kediaman Kyai A Fuad Nur Hasan.
Menurutnya, kejadian tersebut bermula saat pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri KH.A Fuad Nur Hasan, hadir dalam undangan untuk menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Babussalam, Banjarejo, Pagelaran, Kabupaten Malang yang menjadi kediaman KH Thoriq Bin Ziyad, pada Minggu (27/10/2024) lalu.
Pada acara peringatan Hari Santri Nasional tersebut hadir juga Paslon nomer urut 2 Gunawan-Umar Usman (GUS), Kyai Fuad hanya diminta untuk mengalungkan tasbih dan surban pada kedua Paslon tersebut.
Namun pihak Ponpes Sidogiri pun meradang. Pasalnya usai acara, muncullah narasi dalam sejumlah pemberitaan bahwa Kyai Fuad mendukung Paslon GUS dan menginstruksikan alumni Sidogiri, untuk ikut memenangkan Paslon GUS di Pilbup Malang.
“Berita yang di media itu nggak benar, merugikan kami. Merugikan Romo Kyai, merugikan Sidogiri,” lanjut Kurdi yang dibenarkan Kyai Fuad.
Masih menurut Kurdi, kini pihak Ponpes Sidogiri telah berkomunikasi dengan seluruh ketua alumni Sidogiri yang berdomisili di Kabupaten Malang. Untuk meluruskan pemberitaan yang dinilai menyesatkan ini.
“Fitnahnya itu yang tidak saya suka. Alumni se Malang Raya marah. Kok ada suara menarasikan Romo Kyai menugaskan salah satu Paslon. Narasinya itu salah, seakan akan Romo kyai menugaskan untuk memilih Paslon itu (Gunawan-red),” tutup Kurdi.