IJTIMALANG.COM, KOTA BATU-Peduli dengan korban erupsi gunung Semeru khususnya pada anak anak. Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Batu ikut berpartisipasi memberikan trauma healing dengan kegiatan Football For Hope yang dIgagas oleh Asprov PSSI Jatim, selain trauma healing, bantuan logistik juga di berikan kepada pengungsi korban bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang Sabtu (5/2/22) lalu.
Ketua Askot PSSI Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh pengurus Askot/Askab dan Asprov Jatim sebagai bentuk empati instansi sepak bola kepada anak-anak korban APG Gunung Semeru. Kegiatan tersebut juga sebagai bagian dari trauma healing dan hiburan.
“Jadi kegiatan ini merupakan gagasan dari PSSI Jatim yang diikuti oleh Askot/Askab di seluruh Jatim selaku instansi sepak bola sebagai bentuk empati. Dalam pelaksanaannya para pengurus memberikan bantuan alat kebutuhan sekolah hingga uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Punjul, Senin (7/2/22).
Selain bantuan materi, para pengurus PSSI Jatim, mengajak anak-anak untuk bermain bola dengan gembira atau football for fun. Menurut Punjul mengajak anak-anak korban letusan semeru sebagai bentuk trauma healing dan memberi semangat anak anak.
“Kami berharap bantuan yang disalurkan oleh Asosiasi PSSI Jatim ini bisa sangat bermanfaat bagi korban. Serta trauma healing yang diberikan kepada anak-anak dengan bermain bersama bisa membuat mereka merasa senang dan bahagia,”jelas Punjul.
Sementara,sekretaris Asprov PSSI Jatim, Dyan Puspito Rini bahwa PSSI memiliki program Football for Hope. Program tersebut bertujuan untuk menyatukan, mendukung, menasihati, dan memperkuat program pembangunan sosial dan manusia yang berkelanjutan di bidang promosi perdamaian, hak dan pendidikan anak, promosi kesehatan, anti-diskriminasi dan integrasi sosial, hingga lingkungan.
“Kami juga sampaikan bahwa uang paling utama pada acara ini adalah namun kami ingin menghibur anak-anak korban APG Semeru. Dan kami menghibur lewat sepakbola sebagai bentuk trauma healing untuk mereka,”pungkas Dyan.(yan)