Home Berita PFI Malang Bedah Buku Foto “Ibu” di Hari Kasih Sayang

PFI Malang Bedah Buku Foto “Ibu” di Hari Kasih Sayang

0
Talk Show dan diskusi bedah buku "IBU" Khofifah Indar Parawansa, bersama fotografer Trisnadi Marjan, di Bakorwil 3 Malang yang diselenggarakan oleh PFI malang, Senin 14/2/2022. Buku yang dicetak setebal 278 halaman ini merupakan kumpulan karya foto selama menjabat sebagai Kemensos hingga Gubernur Jawa Timur saat ini (photo: PFI Malang)

ijtimalang.com , Kota Malang – Pewarta Foto Indonesia (PFI) Malang menggelar Bedah buku berjudul Ibu. Buku Ibu menceritakan perjalanan sosok Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam mengemban tugas pemerintahan.

Fotografer buku, Trisnadi Marjan menyatakan menulis buku karena terinspirasi dengan sosok Khofifah Indar Parawansa setelah mengikuti perjalanan Khofifah saat menjalankan tugas negara. Khofifah dinilai inspiratif dan tak kenal lelah dalam menjalankan tugasnya.

“Adanya kebanggaan tersendiri dari sang pemotret bisa mengikuti perjalanan Bu Khofifah. Sosoknya yang dianggap gesit oleh Jokowi karena kinerjanya yang cepat tanggap sebelum diperintahkan sangat inspiratif,” kata Trisnadi, saat menggelar bedah buku “Ibu” karya Trisnadi Marjan dan Fatimatuz Zahroh di Ruang Arjuna Bakorwil III Malang, Senin (14/02/2022).

Kurator fotografi dari Mata Waktu Foundation, Oscar Motuloh mengatakan pesan visual yang terngiang dari penerbitan buku foto. sudut pandang fotografi jurnalistik tetap menjadi landasan utama dalam mengemukakan sebentuk kesaksian.

Talk Show dan diskusi bedah buku “IBU” Khofifah Indar Parawansa, bersama fotografer Trisnadi Marjan, di Bakorwil 3 Malang yang diselenggarakan oleh PFI malang, Senin 14/2/2022. Buku yang dicetak setebal 278 halaman ini merupakan kumpulan karya foto selama menjabat sebagai Kemnsos hingga Gubernur Jawa Timur saat ini (photo:PFI Malang)

“Suatu pendekatan yang pas dalam menjawab zaman gadget yang cuek, di mana berita mainstream tak lagi menjadi acuan mendasar dalam mengungkap kebenaran. Padahal fotografi jurnalistik dalam bentuk fundamentalnya tak sekadar berfungsi sebagai mata dunia. Namun juga menjadi cahaya yang inspiratif untuk peradaban dan kemanusiaan,” urainya.

Ketua PFI Malang, Darmono dalam sambutannya mengungkapkan bedah buku Ibu di hari kasih sayang ini mengajak kita semua untuk mengingatkan kasih sayang ibu kepada kita melalui kenangan foto . “Ibu yang punya kasih sayang sepanjang masa,” tutur Darmono.

Darmono menyebut, saat ini semua orang bisa punya kamera dan semua orang bisa membuat foto. Namun, tidak semua bisa menghasilkan foto yang bermakna. “The man behind the gun adalah lebih utama dari alat. Mas Tris membuktikan sebagai seorang fotografer profesional mampu membuat karya-karya foto yang keren dan sarat makna,”Demikian kata Darmono.(did)

Previous articleValentine Day, Polresta Makota Kampanyekan Prokes dan Disiplin Lalin
Next articleWalikota Sutiaji Ajak Generasi Muda Kota Malang Kreatif Mandiri Ekonomi