ijtimalang.com, MALANG — Kapolresta Malang Kombes Budi Hermanto ( Buher) mempromosikan aplikasi Jogo Malang Presisi kepada ribuan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim. Selain promosi aplikasi Jogo Malang, Kapolresta Malang Kota juga memberikan wawasan kebangsaan bagi mahasiswa.
Menurut Buher aplikasi Jogo Malang Presisi yaitu aplikasi yang mengintegrasikan berbagai layanan bagi masyarakat dalam satu kemudahan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara Prima.
“Saya harap nanti seluruh civitas akademika yang ada di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini dapat memanfaatkan aplikasi Jogo Malang Presisi yang memiliki fitur lengkap mulai dari aneka layanan Kepolisian, pelayanan pariwisata, layanan pengaduan dan informasi umum lainnya,” kata Buher di UIN Maulana Malik Ibrahim,Kota Malang, Selasa ( 23/8/2022).
Ia menjelaskan, aplikasi Jogo Malang presisi merupakan pusat segala solusi bagi masyarakat yang telah terintegrasi dan kolaborasi antara pemerintah Kota Malang dengan Polresta Malang Kota serta instansi terkait untuk bersama-sama membantu program kerja pemerintah. “Aplikasi ini sengaja diciptakan untuk memberikan banyak manfaat bagi masyarakat akan pelayanan yang diberikan dapat lebih praktis, cepat, tepat, dan mudah dijangkau karena dapat diakses secara gratis secara 24 jam,”urainya.
Maka dari itu pihaknya mengajak ribuan mahasiswa baru dari luar daerah agar tidak segan untuk menggunakan layanan aplikasi tersebut. layanan aplikasi tersebut dibuat di Kota Malang, yakni sebagai langkah Polresta Malang Kota mengawal visi dan misi Presiden Joko Widodo yang menjadikan birokrasi khususnya di Kepolisian sebagai tempat melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.
“Nanti teman-teman jika dalam situasi yang membutuhkan layanan kepolisian dengan cepat dapat memanfaatkan fitur andalan aplikasi Jogo Malang Presisi yaitu panic button, nanti pasti anggota yang saat itu bertugas akan langsung mendatangi laporan dari teman-teman,”ujar Buher.
Selain promosi Jogo Malang, Kapolresta juga memberikan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa sebagai generasi muda masa depan bangsa.
“Kita semua harus sama-sama memahami cara merajut persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan cara menanamkan wawasan kebangsaan yang kuat, pendidikan berkarakter, dan pendidikan berbasis keluarga,”pungkasnya. (Markus Ali)