IJTIMALANG.COM- Bagi warga Malang yang melintas siang hari di Jalan Bandung, mayoritas kerap kesal. Penyebabnya adalah kemacetan yang membuat kendaraan merambat, di sepanjang Jalan Bandung Kota Malang.
Kemacetan mengular tak tanggung-tanggung, hingga belakang SPBU. Biang keroknya adalah parkir mobil liar. Pengendara seolah masa bodoh memarkir kendaraannya di badan jalan ini. Banyak yang menyebut mereka orang-orang egois, karena setiap hari membuat orang kesal, akibat kemacetan yang ditimbulkan.
Bukan rahasia lagi, kalau wali murid di sekolah-sekolah ini, lebih memilih menjemput anaknya menggunakan mobil. Tak peduli harus memarkir di badan jalan, yang jelas bukan tempatnya.
Ruas jalan yang harusnya bisa dilalui 3 mobil, hanya bisa dilalui 2 mobil bercampur dengan sepeda motor. Wajar jika kemacetan tak terhindarkan, akibat parkiran liar yang mayoritas digunakan mobil, untuk menjemput anak sekolah.
“Jengkel kalau lewat Jalan Bandung siang hari. Setiap hari saya kerja lewat jalan ini saat masuk siang, pas jam pulang sekolah. Selalu macet, ya gara gara penjemput itu parkir sembarangan di badan jalan. Belum lagi ada yang tidak lurus parkirnya. Kenapa sekolah tidak menyediakan lahan parkir khusus? Harusnya sekolah ada aturan juga untuk para penjemput karena merugikan orang lain, akibat macet yang ditimbulkan” tutur salah satu warga, Dadan.
Di kawasan Jalan Bandung sendiri, ada 4 sekolah yang letaknya berjajar. Yakni KB/BA Restu, MIN 1, MTSN 1, dan MAN 2. Salah satu wali murid dari MIN 1, Lani (nama samaran), mengaku terganggu atas kemacetan yang setiap hari terjadi saat mengantar jemput anaknya sekolah. Ia lebih sering menggunakan mobil, karena harus membawa serta anak keduanya untuk menjemput sekolah.
“Sekolah menyediakan parkir motor di dalam, gratis. Untuk mobil ada fasilitas di depan pagar sekolah, tapi jumlahnya sangat terbatas, mengingat jumlah siswa banyak sekali. Ya terganggu, kadang udah deket sama sekolah tapi karena macet bisa stuck cukup lama karena macet” jelasnya.
Ibaratnya penyakit, kemacetan di sepanjang Jalan Bandung sudah masuk kategori kronis. Kemacetan sudah jadi teman sehari-hari, yang hanya bisa diratapi tanpa solusi. (Redaksi)