IJTIMALANG.COM – Unjuk rasa menolak kenaikan harga bbm terjadi di Kota Malang, senin sore berlangsung ricuh. Selain aksi saling dorong dengan petugas, aksi yang diwarnai pembakaran ban bekas ini. Diwarnai insiden satu orang mahasiswa tersambar api. Akibatnya, seorang mahasiswa mengalami luka bakar dan harus mendapat perawatan.
Insiden api menyambar seorang mahasiswa yang berunjuk rasa menolak kenaikan bbm di depan gedung DPRD Kota Malang. Mewarnai aksi menolak kebijakan pemerintah. Insiden bermula saat masa aksi membakar ban bekas di tengah kerumunan mahasiswa, korban pun harus mendapat perawatan dari petugas kesehatan.
Aksi unjuk rasa ini menolak kenaikan bbm yang dilakukan pemerintah secara mendadak. Kenaikan bbm juga dinilai mahasiswa mencekik rakyat kecil, yang saat ini tengah berjuang memulihkan ekonomi usai masa pandemi.
Apalagi, ditengah berbagai kebutuhan pokok yang mahal, kenaikan bbm akan membuat harga harga semakin meroket.
Pendemo juga menuntut pencopotan menteri esdm, menteri bumn, menteri keuangan dan dirut pertamina.
Selain itu, pendemo meminta pemerintah untuk mengalihkan anggaran pembangunan proyek strategis nasional, yang tak berdampak langsung pada rakyat.
“kami menolak kenaikan harga bbm subsidi, kendalikan harga bahan pokok, tunda proyek strategis nasional, dan copot sejumlah menteri.” Ujar Muhammad Aris Pratama, korlap aksi.
Sebelumnya, mahasiswa menggelar unjuk rasa dengan membentangkan berbagai poster. aksi ini merupakan aksi kedua menolak kenaikan bbm di kota malang pada aksi sebelumnya, dalam aksi kali ini, mahasiswa juga terlibat saing dorong dengan polisi lantaran tak diperbolehkan masuk ke gedung DPRD. (Deni Irwansyah)