IJTIMALANG.COM – Memberikan edukasi pengolahan dan pemilihan sampah kepada masyarakat agar bisa mengolah sampah rumah tangganya sendiri, sehingga diharapkan mampu menjadi gerakan bersama dalam kepedulian terhadap lingkungan. Ditengah semakin tingginya volume sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA) Supit Urang.
Wisata edukasi sampah di TPA Supit Urang Kota Malang, belakang ini banyak dikunjungi masyarakat. Mulai dari pelajar hingga mahasiswa hingga masyarakat umum.
Masyarakat yang berkunjung ke tempat wisata edukasi sampah tpa supit urang, tidak lain ingin belajar cara mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Syarif hidayat, selaku Kepala UPT Pengolahan Sampah TPA Supit Urang mengatakan, wisata edukasi sampah ini belum lama dibuka. namun antusiasme pengunjung terus dirasakan meningkat.
“Program edukasi sampah seharusnya sudah lama dikenalin, namun baru saja kembali dibuka. Kunjungan dari beberapa mitra usaha, sekolah, perguruan tinggi, dan beberapa kelompok masyarakat lain.” Ungkapnya.
Di lokasi ini, pengunjung yang datang diberikan pengetahuan terkait jenis jenis sampah dan pengolahannya sehingga tidak berdampak pada lingkungan.
Ia menambahkan, tumpukan sampah yang setiap hari datang untuk ditampung di TPA Supit Urang ini, dapat diolah menjadi berbagai hal. Sehingga dari hasil olahannya, bisa kembali bermanfaat bagi masyarakat.
“Yang diajarkan disini pengetahuan tentang pengolahan sampah, pengurangan sampah, macam macam jenis sampah dan temoat pembuangan akhir dan pemprosesan lagi.Sampah disini kami olah lagi menjadi sesuatu yang bermanfaat lagi dan bisa digunakan untuk melayani kasyarajat seperti kompos yang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk.” Imbuhnya.
Sementara itu, menurut Sinta Andif Lestari, salah satu pengunjung di wisata edukasi ini mengaku, setelah berwisata ke lokasi wisata edukasi sampah tpa supit urang, meningkatkan kepeduliannya untuk tidak lagi membuang sampah sembarang, dan akan melakukan pengolahan mandiri dirumahnya. Sehingga tidak menumpuk di TPA.
“Banyak yang dipelajari di wisata edukasi sampah. Seperti ecoensim, budidaya maggot dan lain sebagainya. Ini pun dapat menjadi pembelajaran pengolahan sampah di rumah. ” Ujarnya.
Diharapkan dengan adanya wisata edukasi sampah ini. Nantinya masyarakat dapat memilah dan mengolah sampahnya sendiri. Sehingga bisa mengurangi volume sampah di TPA Supit Urang. (Simon Alfredo)