IJTIMALANG.COM – Sejumlah harga bahan pokok di Kabupaten Malang mengalami kenaikan seiring kebijakan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah.
Berdasarkan pantauan di pasaran, beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan di antaranya telur ayam, cabe, dan bawang merah.
Salah satu pedagang di pasar Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Yulia (62) mengatakan telur ayam mengalami kenaikan harga sejak Selasa lalu. Dari harga Rp 24 ribu per kilogram harga produsen, kini menjadi Rp 25 ribu per kilogram.
“Saya jualnya ke konsumen Rp 27 ribu per kilogram,” ungkapnya saat ditemui.
Untuk harga komoditas cabe rawit dari Rp 45 ribu per kilogram harga produsen menjadi Rp 55 per kilogram. Yulia pun menjual cabe rawit ke konsumen menjadi Rp 60 ribu per kilogram
“Untuk kenaikan harga cabe ini terjadi sejak 3 hari lalu. Bersamaan dengan kenaikan harga BBM,” jelasnya.
Lalu untuk harga bawang merah dari harga awal Rp 18 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 25 ribu per kilogram
“Jualnya ke konsumen Rp 30 ribu per kilogram. Untuk komoditas bawang merah ini naiknya sejak hari ini,” tuturnya.
Salah satu pedagang di pasar Wajak, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Lukman juga menyampaikan serupa. Menurutnya, harga cabai di sana naik dari Rp 44 ribu menjadi Rp 55 ribu per kilogram sejak 2 hari yang lalu.
“Kami pun menjual ke konsumen menjadi Rp 60 ribu per kilogram,” tuturnya saat ditemui, Rabu.
Kenaikan harga ini menurut Lukman tidak banyak berpengaruh baginya sebagai pedagang. Tapi justru dikeluhkan oleh konsumennya..
“Pembeli yang mengeluh kepada saya atas kenaikan harga ini,” bebernya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi membenarkan bahwa sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga pasca kebijakan naiknya harga BBM.
“Memang biasanya kalau harga BBM naik, kemudian berdampak pada naiknya tarif angkutan transportasi, bahan pokok pasca itu juga ikut naik,” terangnya melalui sambungan telepon, Rabu.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan di Kabupaten Malang, menurut Mahila yakni cabe merah, cabe rawit, bawang merah, bawang putih, dan kentang.
“Tapi khusus untuk komoditas tomat harganya turun,” ujarnya.
Merespon naiknya harga sejumlah komoditas ini, pihaknya akan lebih menggalakkan operasi pasar untuk mengantisipasi adanya panic buying.
“Dikhawatirkan dengan naiknya harga sejumlah komoditas ini, beberapa warga memborong komoditas,” tuturnya.
Selain itu, ia juga akan bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Malang dalam pengawasan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT), agar penyaluran tersebut tepat sasaran kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Terakhir, ia berharap kepada masyarakat tetap kondusif dan membeli bahan pokok sesuai kebutuhannya.
“Yang paling diharapkan sebenarnya sih BBM kembali turun. Tapi apa bisa ya?,” pungkasnya. (Fajar Agastya)