Home Berita Cara Mahasiswa Asal Lamaholot, Lestarikan Budaya di Tanah Rantau

Cara Mahasiswa Asal Lamaholot, Lestarikan Budaya di Tanah Rantau

0

IJTIMALANG.COM – Berbagai cara dilakukan generasi negeri ini untuk turut menjaga kelestarian adat budaya yang sangat beragam di Nusantara ini. Seperti yang juga dilakukan sejumlah mahasiswa asal Lamaholot, Flores Timur.

Dengan riang gembira mereka turut berkolaborasi saat adanya gelaran Karnaval di RT.1 RW.2 Kecamatan Sukun, Kelurahan Bandungrejosari, Kota Malang. Para mahasiswa ini, menjadikan ajang yang penuh semangat dengan berbagai penampilan seni dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia ini.

Salah satu penampilan yang mencuri perhatian dalam acara tersebut, adalah tarian tradisional yang dibawakan oleh mahasiswa asal Lamaholot, Flores Timur. Tarian ini berhasil memukau para penonton dengan gerakan yang penuh makna serta kostum tradisional yang indah.

“Tarian Lamaholot merupakan warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai sejarah dan filosofi. Penampilan mahasiswa asal Flores Timur ini menjadi momen penting dalam karnaval, di mana mereka tidak hanya sekadar menari, tetapi juga memperkenalkan budaya daerah mereka kepada masyarakat Malang. Bagi banyak penonton, ini mungkin pertama kalinya mereka menyaksikan keindahan dan keunikan budaya Lamaholot secara langsung.” Ujar Ehod Wellem Roroa, salah satu mahasiswa.

Kehadiran tarian tradisional dalam acara karnaval ini membuktikan bahwa budaya lokal dapat terus hidup dan berkembang meski berada di luar daerah asalnya. Para mahasiswa asal Lamaholot tidak hanya berpartisipasi untuk memeriahkan acara, tetapi juga membawa pesan penting tentang pelestarian budaya. Mereka menunjukkan bahwa di tengah modernitas dan perantauan, tradisi tetap bisa dijaga dan diperkenalkan kepada masyarakat luas.

Penampilan tarian ini juga menjadi simbol kebersamaan di tengah masyarakat yang beragam. Mahasiswa asal Flores Timur yang menempuh pendidikan di Malang menjadikan karnaval ini sebagai wadah untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat. Ini adalah bentuk nyata integrasi budaya, di mana masyarakat dari berbagai latar belakang bisa saling mengenal dan menghargai satu sama lain.

“Keikutsertaan mahasiswa dalam acara karnaval menunjukkan bahwa generasi muda tetap memiliki peran penting dalam melestarikan tradisi dan budaya. Di tengah kesibukan mereka sebagai mahasiswa, mereka masih menyempatkan diri untuk belajar dan menampilkan tarian tradisional, sebuah bukti kecintaan mereka terhadap warisan leluhur. Hal ini juga menjadi contoh positif bagi generasi muda lainnya untuk tetap peduli dan bangga terhadap budaya daerah masing-masing.” Tambahnya.

Karnaval ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat lokal untuk belajar dan memahami lebih dalam tentang budaya dari daerah lain. Tarian Lamaholot yang ditampilkan mahasiswa asal Flores Timur menjadi jembatan bagi masyarakat Malang untuk mengenal tradisi yang mungkin belum pernah mereka ketahui sebelumnya. Dengan cara ini, karnaval tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana edukasi budaya yang efektif.

Di sisi lain, partisipasi mahasiswa asal Flores Timur dalam karnaval ini juga memperlihatkan semangat kebersamaan dalam keberagaman. Mereka membawa pesan bahwa meski jauh dari kampung halaman, mereka tetap terhubung dengan akar budaya mereka dan berusaha menjaga identitas budaya di mana pun berada. Karnaval ini menjadi ruang di mana budaya lokal bisa tampil di panggung nasional, bahkan di daerah yang jauh dari asalnya.

“Tidak bisa dipungkiri, penampilan tarian Lamaholot dalam karnaval ini membawa nuansa eksotisme dan keindahan yang berbeda. Gerakan yang lincah, kostum yang berwarna-warni, serta musik pengiring yang khas berhasil menarik perhatian penonton. Tarian ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memberi inspirasi tentang betapa kaya dan beragamnya budaya Indonesia.” Imbuhnya.

Pada akhirnya, karnaval di RT.1 RW.2 Kecamatan Sukun, Kelurahan Bandungrejosari, Kota Malang, menjadi momen yang menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya. Penampilan mahasiswa asal Lamaholot ini memberi pelajaran berharga bahwa budaya adalah identitas yang harus dijaga dan dilestarikan, meski berada di tempat yang jauh dari tanah asal.

Melalui tarian ini, mahasiswa asal Lamaholot tidak hanya memeriahkan karnaval, tetapi juga memperkuat jalinan persaudaraan antarbudaya di Indonesia. Pesona tarian mereka menjadi bukti nyata bahwa keberagaman budaya Indonesia adalah kekayaan yang tak ternilai, dan perlu terus diperkenalkan serta dirayakan di berbagai kesempatan.

Previous articleKurir Sabu Asal Pasuruan Diringkus Polisi di Malang
Next articleHUT Lalu Lintas Bhayangkara, Polres Malang Salurkan Bantuan UMKM kepada Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan