Home Berita Ibukota Penyu di Pantai Bajul Mati, Ratusan Tukik Kembali Melaut

Ibukota Penyu di Pantai Bajul Mati, Ratusan Tukik Kembali Melaut

0

ijtimalang.com, MALANG — Guna terjaganya ekositem laut di pesisir pantai di selatan Kabupaten Malang.Ratusan tukik dilepasliarkan oleh Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC) pada Kamis (18/8/2022). Acara pelepasliaran tukik tersebut, digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemeredekaan ke-77 RI.

Tukik-tukik yang dilepasliarkan tersebut berasal dari penyu-penyu liar yang biasa bertelur di sekitar Pantai Bajul Mati, yang masih menjadi bagian dari bentangan Pantai Selatan. Totalnya ada sebanyak 175 tukik yang dilepaskan dalam kesempatan tersebut.

Pelepasliaran tukik tersebut dimaksudkan untuk bisa menjaga habitat dan populasi tukik dari berbagai ancaman yang ada. Apalagi di tengah pertumbuhan pariwisata yang saat ini sedang terjadi.

Menurut Ketua BSTC, Sutari mengatakan tukik-tukik tersebut masih berusia sekitar 10 hari. Usai menjalani masa karantina usai menetas.

“Tukik-tukik ini didapatkan dari hasil kami (BSTC Malang) kepada telur penyu yang bertelur di kawan konservasi pantai Bajulmati,” ungkap Sutari saat ditemui, Kamis (18/8/2022).

Berdasarkan datanya, di wilayah konservasinya saat ini tercatat ada sebanyak 4 spesies penyu. Yakni penyu hijau, penyu belimbing, penyu abu dan penyu sisik.

Sementara di Indonesia sendiri ada 6 spesies penyu yang tercatat ada populasinya hingga saat ini. Untuk itu lah dirinya menilai bahwa upaya menjaga populasi ini diperlukan.

“Dari 4 spesies itu, yang sudah jarang ditemui penyu belimbing. Karena memang dari sifatnya sendiri yang cenderung mencari tempat (habitat bertelur) yang sangat aman. Sehingga jarang ditemui, disini juga kan wisata sedang berkembang,” terang Sutari.

Acara pelepasliaran tukik tersebut juga diikuti oleh sejumlah pihak. Yakni Perum Perhutani KPH Malang, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), mahasiswa, TNI, Polri dan sejumlah elemen masyarakat lainnya.

Sementara itu, Kepala Seksi BKSDA Wilayah 6 Probolinggo, Mamat Ruhimat menyatakan apresiasi atas hal tersebut. Apalagi, jika diprosesntase, tingkat penetasan yang dilakukan oleh BSTC dinilai sangat bagus.

Yakni mencapai 99 persen. Dimana dari total sebanyak 177 telur yang diselamatkan, sebanyak 175 diantaranya berhasil ditetaskan. Dan dikembalikan pada habitat asalnya.

“Jadi dengan hal ini, BKSDA sangat terbantu karena juga memiliki tugas untuk memantau apalagi mencegah terjadinya tindakan-tindakan ilegal,” ujar Mamat.

Satu per satu tukik-tukik itu secara bergantian berjalan menuju bibir laut setelah dilepaskan oleh sekitar 20 orang. Ombak laut sesekali menyapu pantai dan membawa tukik-tukik itu ke laut lepas.

Sutari berharap, penyu yang dilepas saat ini beberapa tahun kemudian akan kembali ke pantai Bajul Mati, dengan keadaan sudah siap bertelur.

“Sehingga regenerasi di kawasan ini tetap terjaga,” jelasnya.

Kawasan Bajulmati merupakan salah satu habitat penyu yang masih terjaga. Menurutnya ada beberapa jenis penyu yang masih hidup di kawasan itu, yakni Penyu Belimbing, Penyu Sisik, dan Penyu Hijau.

“Namun yang paling banyak penyu Abu-Abu, karena hanya di sini karakter pasir yang cocok.  Beberapa ada juga penyu hijau. Namun yang hampir punah adalah Penyu Belimbing,” tuturnya.

Penyu merupakan hewan yang dilindungi undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumbar Daya Alam Hayati dan Ekositem

Sebab, pantai Malang Selatan adalah salah satu habitat penyu masih cukup terjaga. Oleh karenanya hal itu perlu dipertahankan.

“Kami tidak tahu berapa jumlah penyu yang berada di kawasan ini. Namun perkembangbiakannya setiap tahun perlu kita jaga bersama-sama,” pungkasnya.

Previous articlePresiden Dorong Kerja Sama Kepala Daerah dengan TPID dan TPIP untuk Kendalikan Inflasi
Next articleKalahkan Persija U-18, Pemain Arema FC U-18 Dinilai Sukses Jalankan Skenario