IJTIMALANG.COM – Adanya dugaan kekerasan yang dilakukan oknum media saat laga antara Persik Kediri melawan Arema FC, Sabtu (17/9) sore di stadion Brawijaya Kediri mendapat perhatian serius dari panpel Persik Kediri. Kejadian ini pun dikutuk keras dan pihak panpel Kediri tidak mentolerir adanya aksi kekerasan dalam bentuk apapun di sepakbola tanah air, termasuk juga yang diduga dilakukan oleh oknum media tersebut.
“Kami mengutuk keras aksi yang kami juga belum bisa memastikan apakah benar dilakukan dari oknum media tersebut, saat ini kami terus melakukan pendalaman dan mencari tahu siapa pelakunya. Namun sebagai panpel dan media officer Persik Kediri, saya menghaturkan permohonaan maaf yang sebesar-besarnya, kejadian ini merupakan pengalaman berharga dan kami berharap yang terakhir kalinya serta tidak terulang lagi kedepannya,” ungkap Media Officer Persik Kediri, Haryanto, Minggu (18/9).
Saat ini pihaknya bersama jajaran panpel pertandingan Persik Kediri tengah mengumpulkan bukti-bukti serta mencari keterangan mengenai oknum media yang dimaksud sehingga timbul aksi kekerasan terhadap suporter.
“Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berusaha membantu mengamankan pertandingan melawan Arema FC kemarin, kita semua mengetahui tingginya tensi pertandingan mengingat sudah absen selama 19 tahun di Kediri. Alhamdullilah secara umum pertandingan bisa dilaksanakan dengan baik walau ada insiden seperti ini, sekali lagi kami mengucapkan permohonaan maaf dan kami terus berusaha mengetahui pelaku yang dimaksud,” tegasnya.