ijtimalang.com – KOTA BATU – Pemerintah Kota Batu,Jawa Timur mulai melakukan pembangunan Pasar Besar Kota Batu. Pasar tradisional yang akan berganti nama menjadi Pasar Among Tani tersebut dibangun untuk menambah destinasi wisata kuliner dan memenuhi perdagangan di sektor pertanian.
“Pasar induk ini tidak hanya mencakup pertanian tetapi juga sebagai destinasi wisata kuliner Kota Batu. Dampak dari pembangunan pasar yang bagus dan layak bisa menjadi destinasi wisata, tetapi tidak meninggalkan kesan Pasar Tradisional,” kata Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, saat peletakan batu pertama pembangunan Pasar Among Tani, di Jalan Dewi Sartika, Kota Batu, Rabu ( 09/02/2022).
Menurut Dewanti, pasar induk Among Tani akan melingkupi sektor pertanian dan perdagangan sesuai dengan penyusunan DED pada tahun 2020. Pembangunan pasar induk ini diperkirakan memakan biaya 151 miliar rupiah dengan masa kerja selama 16 bulan.
“Momen ini sangat berharga dan sangat bersejarah bagi Kota Batu, karena sudah 10 tahun lebih warga Batu menginginkan pasar yang representatif,” tandasnya.
Pasar induk Kota Batu menempati lahan seluas 44.525 m2 dengan luas bangunan 33.136,6 m2 yang terbagi dengan 3 lantai. Lantai 1 digunakan untuk zona basah, lantai 2 untuk zona kering dan lantai 3 untuk pedagang makanan dan Kuliner.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Batu, Bangun Yulianto, mengatakan, konsep bangunan untuk Pasar Induk Kota Batu telah merujuk pada Peraturan Menteri PUPR No. 2 Tahun 2015 tentang bangunan gedung hijau, yang mengutamakan efisien listrik, air, dan ramah lingkungan sehingga bangunan dipercaya aman, nyaman, sehat, ramah perempuan, ramah anak dan ramah difabel.(ari)
