IJTIMALANG.COM – Jurnalis Malang Raya (JMR) turut menggelar aksi dalam memperingati 40 hari terjadinya Tragedi Kanjuruhan pada Rabu (9/11). JMR menggelar aksi membeber spanduk berisikan foto-foto karya jurnalistik mereka.
JMR mencetak foto-foto itu pada media banner dengan ukuran 1,5 x 37,5 meter. Mereka kemudian memasangnya pada dua titik, yaitu di pagar depan Balai Kota Malang dan Stadion Kanjuruhan Malang.
“Aksi ini bertujuan untuk merawat ingatan kita tentang tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan ini. Agar masyarakat juga melihat bagaimana Tragedi Kanjuruhan terjadi dari sudut pandang media,” ucap koordinator aksi, Fajar Agastya.
Aksi ini murni atas inisiatif masing-masing personal wartawan di Malang Raya yang berasal dari lintas bidang peliputan berita, lintas media hingga lintas organisasi.
“Ke depan, kami ingin melanjutkan aksi-aksi ini dengan berbagai media. Teman-teman wartawan televisi berencana membuat film dokumenter, lalu jadi buku dari kumpulan narasi berita-berita rekan media cetak dan online, begitu pula pameran karya foto jurnalistik dari rekan-rekan fotografer,” tambah Aga, sapaan karibnya.
Sementara terkait foto-foto yang dicetak, JMR berusaha menyusunnya dengan memberi cerita tersendiri untuk bisa disimak publik.
“Dimulai ketika tragedi itu terjadi, kemudian kondisi para korban, aksi teman-teman Aremania turun ke jalan hingga proses autopsi beberapa hari lalu,” tandas Aga.
“Foto-foto ini murni kontribusi dari teman-teman wartawan di Malang yang berkaitan dengan Tragedi Kanjuruhan. Ada yang memang un-publish di media maupun sudah terpublish. Secara total, ada lebih dari 50 foto di banner,” timpal Vannany, rekan jurnalis lainnya.